Tugas Ilmu Budaya
Dasar
Manusia Dan
Penderitaan
Nurhadi 1B116022
Kelas: 4KA47
Kata Pengantar
Puji Syukur kami
ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karuniaNya sehingga
kami semua dapat menyelesaikan tugas makalah ‘Manusia dan Penderitaan’ dengan
baik dan tepat waktu.
Kami juga tidak lupa
untuk mengucapkan Terima Kasih kepada :
- Bapak Prasetyo Bonifasius selaku dosen Ilmu Budaya Dasar.
- Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Mohon maaf apabila
terdapat kekurangan atau kesalahan dalam makalah. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi Penulis maupun kepada Pembacanya. Terima Kasih.
Jakarta, 25 April 2017
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………. i
DAFTAR
ISI …………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………….. 1.0
A. Latar Belakang
……………. 1.1
B. Rumusan Masalah ........... 1.2
C. Maksud dan Tujuan .......... 1.3
BAB II PEMBAHASAN ………………. 2.0
A. Pengertian Manusia
Dan Penderitaan ……………………… 2.1
B. Penyebab
Munculnya Penderitaan ……………….
2.2
C.
Hubungan Manusia dan Penderitaan …………………………
2.3
D. Contoh-Contoh
Penderitaan dan Penyebabnya ……………………
2.4
BAB III STUDI KASUS DAN ANALISIS ……………………… 3.0
A. Studi Kasus dan Analisis ................ 3. 1
B. Peranan Penderitaan Bagi Diri Sendiri ........... 3. 2
BAB IV PENUTUP
…………………….. 4.0
A. Kesimpulan ................... 4.1
B. Saran .................... 4.2
DAFTAR PUSTAKA ………………………. 5.0
Bab 1 Pendahuluan
- 1.1 Latar Belakang
Setiap manusia yang
hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat.
Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukursebarapa
kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun
susah. Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia
akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan
untuknya yang membuatnya menderita. Penderitaan selalu datang tak terduga,
manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik
keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu
menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai
kepercayaan yang ia anut.
·
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
masalah-masalah yang akan dibahas :
1. Pengertian
penderitaan dan sebab nya .
2. Pengertian
ketakutan dan phobia.
3. Pengertian siksaan
.
4. Siksaan yang
bersifat psikis .
·
1.3
Tujuan
1. Untuk memahami
pengertian dari penderitaan .
2. Untuk mengetahui
penyebab penderitaan
3. Untuk memahami
pengertian dari siksaan .
4. Untuk mengetahui
siksaan yang bersifat psikis dalam kehidupan manusia .
Bab II Pembahasan
2.1 Manusia dan Penderitaan
PENGERTIAN
PENDERITAAN
Penderitaan berasal
dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau
lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan
individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali
bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus
penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang
dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
SIKSAAN
Siksaan dapat
diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan
jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak
sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia
dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa
cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema
psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum
phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa
suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya
mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan
ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan
terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin
dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi
seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada
jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
marah
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan
nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha
mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami
gangguan.
Sebab-sebab timbulnya
kekalutan mental :
1. Kepribadian yang
lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik
sosial budaya.
3. Cara pematangan
batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan
sosial.
Proses kekalutan
mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
Positif; trauma jiwa
yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup,
misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif
setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang
dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu
tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.
Bentuk frustrasi
antara lain :
1. Agresi berupa
kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik
berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan
orang sekitarnya.
2. Regresi adalah
kembali pada pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah
peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi;
merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap
sendiri yang negatif kepada orang lain.
5. Identifikasi;
adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah
self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih
superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah
menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang
lain, ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan
mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda
usia
3. wanita
4. orang yang tidak
beragama
5. orang yang terlalu
mengejar materi
Apabila kita
kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka
penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus
asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul
sikap anti, mislanya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup,
dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap
positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap
keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang
kawin paksa, dan lain lain.
2.2 Penyebab Munculnya Penderitaan
Penderitaan yang
muncul karena perbuatan buruk manusia
Menurut pandangan
saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan
lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam.
Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu
dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya
didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan
perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan
timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari
sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut.
dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin karena
terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan
rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang
membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman.
Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam
juga dapat membawa penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini
yaitu bencana alam terjadi dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam
lah yang membuat alam menjadi tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul
lah penderitaan pada setiap orang yang terkena bencana alam. penderitaan yang
dialami adalah penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka yang terkena
bencana alam harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga mereka.
Penderitaan yang
muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia
dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran,
tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan
itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa
kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta
sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan,
kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya
terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di
universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone
Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo,
Mesir.
2.3 Hubungan Manusia dan penderitaan
Allah adalah pencipta
segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala
yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak
bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa
memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami
mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan
pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan
penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan
mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah
melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di
penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di
akhirat.
Manusia sebagai
mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga
pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan
sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri
secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan
perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam
penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi
penghidupanya.
Manusia memerlukan
rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat
memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha
memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai
hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan
membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia
melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit.
Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia
mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari
kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri
maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.
Banyak yang salah
kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa
sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan
memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit,
yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia
tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring
manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka. Adapun akan lebih jelas
akan dibahas sebagai berikut.
2.4 Contoh-contoh penderitaan
dan penyebabnya
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai
berikut :
o Nasib buruk penderitaan ini karenakan
perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di
tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu
sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab
tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia
untuk mengatasi penderitaan tersebut.
o Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti
mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan
ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi
kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua
manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
o Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena
kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga
mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu
yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang
telah di berikan oleh tuhan.
o Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat
menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan
menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga.
Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
BAB III STUDI
KASUS & ANALISIS
3.1 Studi Kasus dan Analisis
Penderitaan itu
merupakan suatu masalah, beban hidup, atau tekanan hidup yang dihadapi
seseorang. Penderitaan bisa muncul dari mana saja, baik keluarga, teman, pacar,
lingkungan pekerjaan, lingkungan tempat tinggal, dan lain-lain. Penderitaan itu
dialami oleh seseorang dikarenakan orang tersebut mendapati masalah, tetapi dia
tidak mampu menghadapi permasalahan tersebut bahkan tidak bisa menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. Akibatnya, seseorang tersebut merasa tertekan karena
dia ingin lepas dari masalah itu tetapi tidak bisa.
Bisa kita lihat dari
kondisi zaman sekarang, dari segi kehidupan ekonomi masyarakat modern. Banyak
orang-orang dengan ekonomi menengah ke bawah yang kesulitan ekonomi akibat
tidak mendapat pekerjaan, sehingga sulit menghidupi keluarganya. Tentu saja,
saat orang itu merasa kesulitan dia pasti secara tidak langsung mencari cara,
baik itu cara halal maupun tidak halal untuk mengatasi “penderitaan” yang
dihadapinya. Seperti mencuri, merampok, bahkan membunuh orang lain agar dia
mendapatkan yang dia inginkan. Ini merupakan permasalahan yang sangat kompleks
dari akibat penderitaan tersebut. Dan tentu saja, kita harus segera mencari
solusi agar akibat lanjut dari penderitaan ini dapat diatasi.
Salah satunya yang
paling bisa diandalkan adalah pembekalan diri seseorang itu dengan agama.
Kenapa?karena dengan seseorang itu memahami agama, orang itu akan memiliki
prinsip hidup yang kuat dalam menghadapi berbagai masalah. Kita tahu mencuri
adalah perbuatan dosa, tapi dengan keyakinan agama yang kuat, kita tidak berani
melakukan hal itu. Nah, apa hubungannya dengan penderitaan? Begini, jika
seseorang itu mengalami penderitaan, tetapi dia memiliki dasar agama yang kuat,
saya yakin orang itu pasti bersabar dan berdoa tidak lupa juga dengan berusaha
dengan optimis bahwa masalah yang dihadapinya pasti bisa dengan cara yang
halal.
Dan selain pembekalan
agama, juga yang berpengaruh adalah dukungan dari kerabat dekat. Dengan adanya
support dari kerabat dekat, orang tersebut pasti optimis dalam menyelesaikan
masalahnya tersebut walaupun masalah yang dihadapinya itu, sudah “mustahil”
untuk dipecahkan.
3.2 Peranan penderitaan Bagi Diri Sendiri
Penderitaan merupakan
realitas dunia dan manusia. Peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena penderitaan
yang banyak jenisnya. Ada yang mendapat hikmah yang besar dari suatu
penderitaan, ada pula yang menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Oleh karena
itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’
dari seseorang kepada orang lain.
Semua orang pasti
pernah mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik, penderitaan
batin, penderitaan materi atau apapun itu, tetapi sikap setiap orang untuk
menghadapi sebuah penderitaan berbeda-beda. Ada yang bersikap pasrah dan tidak
menerima keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap menerima dan berusaha untuk
memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir. Sikap itu lah yang
membedakan taraf kesabaran manusia.
Ada satu hal yang
menjadi pintu gerbang yang menjadi penentu keberhasilan seseorang. Hal yang
dimaksud adalah mental. Setiap jiwa manusia memiliki mental dan mental itulah
yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Kualitas seseorang akan semakin
berkualitas apabila orang tersebut memiliki mental yang baik tetapi akan
terjadi sebaliknya jika seseorang tidak memiliki mental yang baik maka orang
tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup yang tidak menyenangkan bahkan dapat
memancing sebuah penderitaan. Hal yang paling berbahaya adalah apabila kita
sudah mengalami kekalahan mental. Kekalahan mental dapat terjadi apabila kita
tidak mampu menerima suatu keadaan yang sedang terjadi didalam diri kita.
Kekalahan mental yang terjadi didalam diri seseorang maka orang tersebut tidak
akan dapat menyelesaikan seluruh masalah yang sedang dihadapinya dan orang
tersebut dapat menjadi menderita dengan hidupnya. Oleh sebab itulah mental
sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manusia
menjalani kehidupan didunia ini akan selalu mengalami dua hal yang selalu silih berganti antara kebahagiaan /
kesenangan dengan penderitaaan / kesusahan. Penderitaan atau kesusahan itu
merupakan ujian dari Allah SWT yang telah menciptakan manusia, penderitaan itu
dapat menimpah kepada dua aspek dari manusia yaitu aspek jasmani dan aspek
rohani, penderitaan dapat berupa siksaan yaitu kebimbangan, kesepian dan
ketakutan serta kekalutan mental yang dapat membuat manusia menderita. Manusia
akan lebih menghargai kebahagiaan kalau manusia itu pernah merasakan
penderitaan, karena ia merasakan bagaimana rasanya menderita dan ternyata suatu penderitaan bukanlah sebuah hambatan
untuk meraih kesuksesan atau cita-cita,
banyak kita temukan atau jumpai ternyata seseorang yang menderita
ternyata mempunyai semangat / kekuatan
baru dalam menjalani hidupnya (tahan banting), tergantung bagaimana
seseorang tersebut mengambil hikmah atau pelajaran dari segala bentuk
penderitaan yang dialaminya, contohnya : semula ia adalah seseorang yang hidup
sangat sederhana, yang setiap waktu biaya hidupnya hanya dari mengumpulkan
barang-barang bekas, tapi berkat keuletan dan semangatnya dalam menjalani hidup
ternyata dilain waktu hidupnya berubah, sekarang ia menjadi bos atau juragan,
dan berubahlah hidupnya sekarang, yang dahulunya penuh dengan kekurangan dan
penderitaan menjadi serba ada, dari contoh penderitaan diatas, ternyata sebuah
penderitaan itu tidak selamanya buruk, tergantung dari segi dan apa yang dapat
kita ambil dari suatu penderitaan tersebut.
4.2 Saran
Penderitaan
seharusnya tidak menjadi sebuah hambatan atau bumerang dalam menjalani
kehidupan, setiap langkah dalam hidup kita akan dimintakan pertanggung jawaban
oleh Allah SWT, untuk itu besar harapan dari kami untuk bersama-sama
mengintrospeksi diri serta mengambil pelajaran dari setiap musibah dan
penderitaan yang kita alami. Perlu diketahui bahwa Allah itu memberi suatu
cobaan sebatas kemampuan manusia itu sendiri. Dan setiap cobaan, musibah dan
penderitaan pasti semua ada hikmah yang dapat kita ambil, Serta yang utama kita
harus banyak-banyak bersyukur, serta melapangkan hati untuk senantiasa ikhlas
dalam menghadapi sebuah cobaan.
Penderitaan yang
dialami manusia dapat diatasi dengan cara banyak bersyukur atas nikmat dan
karunia yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia. Dan juga bersosialisasi
dan mencari kawan tempat kita mencurahkan permasalahan dan penderitaan kita
serta penderitaan juga dapat dikurangi dengan banyak melakukan aktivitas yang
dapat menyibukan diri dan melupakan penderitaan yang tengah kita alami,
sehingga rasa kesepian tidak lagi memperoleh tempat yang menyita waktu dalam
diri.
5. 0 Daftar Pustaka
Prof. Abdulkadir
Muhammad, S.H., 2011. Ilmu Sosial Dasar Umum. Bandung: Citra Aditya Bakti
Widyo nugroho dan
achmad muchji. 1994. Seri diktat kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.
Muchji Achmad dan
Nugroho Widyo 1996.Ilmu Budaya Dasar.Seri Diktat Kuliah
UniversitasGunadarma.Depok